- Sindrom Metabolik
- Pembiayaan Rumah Sakit KOMPLEMENTER TERINTEGRASI oleh BPJS
- Menangani Keluhan Pelanggan Layanan Kesehatan
- Kisah Pasien Yang Pasang Ring Jantung
- Metode Pengalihan Rokok
- Pasien Sumber Ilmu dan Motivasi, Filosofi Service Excellence Klinik Utama CMI
- Diet Slow-Carb (Karbo-Lambat Cerna) Yang Sedang Trendy
- Relaksasi Pijat Untuk Kesehatan Jantung
- Kismis Anggur, buah kering yang menyehatkan
- Tempe, dulu bahan ejekan Kini jadi Primadona
Penyakit Jantung Koroner dalam Sudut Pandang Ibnu Sina
Relevansi Pengetahuan Ibnu Sina
Keterangan Gambar : ilustrasi gambar oleh: Fernandi Agustian S.ked
oleh; Fernandi Agustian, S.ked
Penyakit jantung koroner (PJK)
adalah kondisi yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan arteri
koroner, yang mengurangi aliran darah ke otot jantung. Dalam perspektif Ibnu
Sina, seorang ilmuwan dan dokter Muslim terkemuka dari abad ke-10, kita bisa
melihat PJK melalui lensa pemahaman holistik tentang kesehatan dan penyakit.
Ibnu Sina, dalam karya monumentalnya
"Al-Qanun fi al-Tibb" (Kitab Kedokteran), menjelaskan bahwa kesehatan
adalah keseimbangan antara unsur-unsur dalam tubuh. Dalam pandangannya,
penyakit muncul ketika ada ketidakseimbangan, baik itu fisik, emosional, maupun
lingkungan. PJK, dalam konteks ini, dapat dipahami sebagai hasil dari
ketidakseimbangan yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti pola makan yang
buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan stres emosional.
Baca Lainnya :
- Pentingnya Sport Science Pada Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
- Peningkatan Rigiditas Pembuluh Darah Pasca Pemasangan Ring Jantung dan Efeknya
- Jenis Pemasangan Ring Jantung serta Kekurangannya, Solusi Lain yang Lebih Inovatif Ada Gak?
- Korelasi Stress dengan Penyakit Jantung: Memahami Hubungan yang Berbahaya
- Perubahan Tren Penderita Sakit Jantung di Indonesia: Bergeser ke Usia yang Lebih Muda
Dalam "Al-Qanun
fi al-Tibb" tidak disebutkan
istilah aterosklerosis. Namun, ia menyatakan bahwa akumulasi lokal humor
abnormal di pembuluh darah dapat mengakibatkan obstruksi. Akumulasi ini dapat
mengisi pembuluh darah dan menyempitkannya. Ibnu Sina mengatakan bahwa
obstruksi terburuk adalah obstruksi arteri organ utama seperti Jantung dan otak.Ia
juga menyebutkan bahwa darah yang murni dan tipis mengalir dengan lancar, namun
darah yang tidak murni dan kental menyebabkan tersendatnya pembuluh darah dan
penyumbatan. Dia telah menyarankan bahwa ini dapat mengakibatkan cedera pada
organ-organ vital, dan mungkin dikarnakan oleh jenis jenis makan dan minum
tertentu berlebihan.
Faktor
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Ibnu Sina sangat memperhatikan pola
hidup sehat. Ia mungkin akan menganalisis faktor-faktor penyebab PJK, seperti:
- Nutrisi:
Ia berpendapat bahwa makanan berlemak dan manis dapat memperburuk
kesehatan. Dalam pandangannya, makanan yang seimbang dan bergizi penting
untuk menjaga kesehatan jantung.
- Aktivitas Fisik:
Ibnu Sina menganggap olahraga sebagai bagian penting dari gaya hidup
sehat. Ia merekomendasikan aktivitas fisik teratur untuk menjaga aliran
darah yang baik dan mencegah penumpukan kolesterol.
- Emosi dan Stres:
Dalam pandangannya, kesehatan mental dan emosional juga mempengaruhi
kesehatan fisik. Stres yang berkepanjangan dapat berkontribusi pada
perkembangan penyakit jantung.
Pendekatan
Pengobatan
Ibnu Sina percaya pada pendekatan
yang komprehensif dalam pengobatan. Ia mungkin akan merekomendasikan beberapa
metode untuk menangani PJK:
- Pengaturan Pola Makan:
Memperbaiki pola makan dengan mengurangi asupan makanan berlemak dan
meningkatkan konsumsi buah, sayuran, serta biji-bijian.
- Pengobatan :
Ia juga akan menggunakan formula yang dibuat dari bahan kimia organik maupun herbal yang memiliki manfaat
kardioprotektif. Untuk meningkatkan kesehatan organ jantung serta
meluruhkan penyumbatan di pembuluh darah dan memperbaiki kerusakan
pembuluh darah.
- Terapi Psikologis:
Menyadari pentingnya kesehatan mental, Ibnu Sina juga menyarankan teknik
relaksasi, meditasi, atau terapi untuk mengurangi stres.
- Olahraga:
Mendorong pasien untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur sebagai
bagian dari gaya hidup sehat.
Dalam pandangan Ibnu Sina, penyakit
jantung koroner bukan hanya sekadar masalah fisik, tetapi juga terkait erat
dengan gaya hidup dan kesehatan mental. Dengan mengadopsi pendekatan holistik
yang meliputi pola makan yang baik, aktivitas fisik, dan kesejahteraan
emosional, kita dapat mencegah dan mengelola PJK dengan lebih efektif.
Pendekatan ini, meskipun berasal dari seribu tahun yang lalu, tetap relevan
dalam konteks kesehatan modern dan dapat memberikan wawasan berharga dalam
memahami penyakit jantung koroner.
Inilah yang menjadi landasan terapi yang
dilakukan di Klinik Utama CMI bandung. Menggunakan pendekatan terapi
komplementer dimana memadukan kedokteran modern dengan terapi Ibnu Sina yang
terangkum dalam "Al-Qanun fi al-Tibb", Klinik Utama CMI mampu
mengatasi Penyakit Jantung Koroner tanpa perlu melakukan pemasangan Ring pada
pembuluh darah jantung maupun melakukan operasi Bypass.